Posted by : Unknown Rabu, 17 September 2014

Sepak terjang keluarga Chang di bisnis manisnya coklat ini sudah tak diragukan lagi. BusinessWeek pernah menyebutnya sebagai pemain terbesar ketiga dunia untuk pemasok cocoa ingredients, berada di belakang ADM (Archier Daniels Midland) dan Cargill. “Kalau di Asia, kami yang terbesar,” kata Iramuliana Budiman, Deputy Director PT. Nirwana Lestari, anak perusahan yang dijadikan keluarga Chuang sebagai key succes membangun kekuatan distribusi.
Kalangan mancanegara lebih mengenal bisnis keluarga dari Garut ini dengan bendera Petra Foods ketimbang Ceres. Itu perusahaan yang mula-mula dibesut M.C. Chuang – di Indonesia sendiri, mereka sering disebut Grup Ceres. Petra Foods didirikan anak sulung M.C. Chuang, John Chuang pada tahun 1984. Pada tahun 2004, perusahaan ini terdaftar di bursa Singapura dan langsung menyabet penghargaan sebagai pendatang terbaik. Sebagai pemain cokelat, kiprah Petra Foods sungguh mengagumkan.
Lewat General Food Industries menyasar bisnis konsumer berbasis cokelat. Jajaran produknya telah dipasarkan ke 17 negara. Merek-merek utamanya antara lain Ceres, Silver Queen, Cha-cha, Delfi, Selamat, Take-It, Top dan Tulip.
Di Indonesia merek-merek itu pun tak asing. Silver Queen misalnya, dari hasil studi berbagai lembaga riset pemasaran, merupakan pemimpin pasar di segmen cokelat batangan. Demikian pula Top, Cha-Cha, Delfi dan meises Ceres. Ditaksir, keluarga Chuang menguasai 60% pasar cokelat bermerek Indonesia. “Proporsi kontribusi bisnis pengolahan kakao sebesar 70%, dan dari bisnis cokelat konsumer 30%,” Ira menerangkan. Di tanah Garut, bisnis keluarga Chuang bermula dari NV Ceres, perusahaan yang didirikan orang Belanda pada masa kolonial. Saat Jepang menguasai Indonesia, Ceres dijual dan akhirnya dibeli M.C. Chuang. Setelah itu, diubah menjadi perseroan terbatas, PT Perusahaan Industri Ceres. Status PT, seperti dikatakan Cynthia, mulai disandang pada 20 Januari 1950.
Sejak mengelola Ceres, M.C. Chuang sudah dikenal sebagai ahli cokelat sehingga kabarnya Presiden Soekarno pun kalau memesan cokelat selalu buatan Ceres. Saat Konferensi Asia-Afrika 1955, Chuang yang mendapat order cokelat untuk acara akbar itu memindahkan usahanya dari Garut ke Bandung.
Memadukan kerja keras dan harmoni dengan lingkungan (anak buah serta tetangga di sekitar usahanya), bisnis Chuang terus berkembang. Pada 25 April 1968 dia menambah lini bisnisnya, bidang industri pengolahan kakao, dengan bendera PT General Food Industries. Bisnis cokelat Chuang makin melaju setelah putra-putranya yang lulusan MBA dari sekolah bisnis di luar negeri ikut bergabung.
Tahun 1984 John Chuang mendirikan Petra Foods di Singapura, yang kelak dijadikan perusahaan pemasaran dan distribusi untuk mengetuk pintu ekspor sekaligus menjadi holding company. Sementara tahun 1986, Joseph Chuang, adik John, mendirikan PT Nirwana Lestari di Indonesia yang kemudian menjadi key success pemasaran produk-produk Grup Ceres di Indonesia.
Dalam perjalanan bisnis keluarga Chuang, kiprah Nirwana perlu mendapat sorotan khusus. Itu karena memang menjadi salah satu kunci perkembangan bisnis kerajaan cokelat ini. Sejak awal Nirwana didirikan untuk menggarap gerai modern yang dipandang akan berkembang.
Waktu itu belum ada pemain distribusi yang fokus di gerai modern. Lewat Nirwana, keluarga Chuang sengaja membangun kekuatan distribusi yang menyasar gerai modern ini, khususnya untuk produk-produk berbasis cokelat yang butuh alat pendingin. Dengan keseriusannya, Nirwana terus merangsek ke pasar modern.
Meraih omset tahunan triliunan dari bisnis cokelat dan kakao tentu saja hal yang menarik dan pasti tak mudah diraih. Apalagi, di bisnis ini rata-rata pemainnya sudah kawakan. Distribusi yang kuat memang menjadi kunci sukses keluarga Chuang. Namun, mereka juga memiliki kunci-kunci sukses lainnya. Apa saja?.
Sebenarnya, dari sisi teknologi produksi, keluarga Chuang tidak terlalu istimewa. Teknologi pembuatan cokelat terbilang sederhana. “Cukup sederhana. Hanya kakao, gula dan susu diaduk-aduk. Lalu, memainkan temperatur, tekanan dan lamanya di penggorengan,” kata William lagi.
Tapi, menurut William, biji kakao Indonesia memiliki keunggulan yaitu lebih banyak kandungan coklatnya ketimbang negara lain yang banyak minyaknya. Makanya jika diperhatikan coklat produk luar lebih cepat lumer ketimbang buatan Indonesia.
Meises Ceres, misalnya. Cocoa butter dalam meises Ceres memiliki banyak kelebihan. Fat-nya stabil, tidak mudah rusak, dan suhunya sedikit di bawah tubuh. Bila meises ini dimakan, akan langsung meleleh di bibir. Rasanya pun benar-benar cokelat, tidak seperti lilin. Di pasar, produk-produk ini kemudian dilabeli dengan harga di atas para pesaingnya untuk menunjukkan kualitasnya yang berbeda.
Selain kemampuan membuat produk yang bagus, grup ini pun tekun dan konsisten membangun pasar. Konsistensi mereka tampak dari cara mereka menangani Silver Queen di Indonesia. Merek ini telah dipasarkan sejak zaman M.C. Chuang, tahun 1950-an. Dan dari awal rutin dipromosikan di berbagai media.
Produk ini juga merupakan cokelat pertama yang diiklankan di televisi Indonesia. Dengan mengusung citra “Santai belum lengkap tanpa Silver Queen”, sejak 1999 mereka memberikan pula aneka gimmick ke konsumennya. Hadiah liburan santai ke Eropa, liburan domestik, dan hadiah-hadiah langsung lainnya. Saking kuatnya di Indonesia, banyak yang mengira Silver Queen produk asing.
Keunggulan ini ditambah kekuatan distribusi mereka di gerai modern (30%) yang dikoordinasi PT Nirwana Lestari dan di pasar tradisional (70%) yang digarap PT Ceres. Dari sisi pemasaran, Chuang sukses karena piawai memisahkan penanganan pemasaran produk ingredient dan produk consumer branded. Itu karena karakter pelanggannya berbeda sehingga cara-cara pemasarannya pun berbeda.
Dari penetrasinya di pasar global, harus diakui, grup ini berkembang berkat strategi pemasaran internasional yang cerdas. Strategi pertumbuhannya amat jitu, yakni mendirikan perusahaan distribusi dan pemasaran di Singapura pada 1984 yang dalam belasan tahun kemudian dijadikan holding, Petra Foods.
Perusahaan inilah yang di-leverage untuk membuka pintu ekspor dan pemasaran ke berbagai negara. Jadi, Petra Foods lahir jauh setelah PT Ceres dan PT General Food Industries. Petra Foods lahir karena ada Ceres yang sukses sebelumnya.
Namun sekarang terbalik. Petra Foods justru dijadikan mother company sekaligus flagship utama grup usaha ini di level internasional. Lalu, yang juga menarik, untuk memudahkan penetrasi di pasar-pasar potensial, Grup Ceres masuk dengan pola akuisisi terhadap pemain lama yang sudah eksis. Di Filipina, Petra Foods membeli fasilitas produksi dan distribusi milik Nestle Philipina, di bawah Goya Inc. Ikut dalam pembelian ini adalah merek-merek Nestle seperti Knick Knacks dan Goya yang telah populer di Filipina.
Jadi, Chuang bersaudara membeli fasilitas sekaligus mereknya. Filipina kini merupakan pasar terbesar ketiga Petra Foods di Asia Tenggara, setelah Singapura. Dengan membeli merek yang sudah eksis, tentu upaya penetrasi mereka jadi lebih mudah.

{ 6 komentar... read them below or Comment }

  1. Dear : Custumer Import & Domestics
    Kami mengajukan kerjasama dalam pengurusan barang Import RESMI & BORONGAN

    Service Kami,
    Customs Clearance Import sistem Resmi maupun Borongan
    Penanganan secara Door to Door ASIA & EROPA
    Penyediaan Legalitas Under-Name (Penyewaan Bendera)
    Pengurusan Depperindag,Sucofindo,BPOM,Karantina dll.
    Pengiriman Domestic antar pulau seluruh Indonesia laut dan Udara atau Darat

    Kami menyediakan container office sebagai berikut,
    Containert Office 20 Feet Standar Rp.
    Containert Office 40 feet standar Rp.
    Kondisi 80-85 %
    Containert Office 20 feet with Rp.
    Containert Office 20 feet with Rp.
    Kondisi 80-85 %

    Utuk perincian semua biaya customs clearance import maka kami perlutau data barang sbb,
    Invoice & Paking List.

    Utuk perincian semua biaya door to door import maka kami perlutau data barang sbb,
    Invoice & Paking List + Alamat jelas negara asal & Alamat jelas di indonesia.

    Utuk perincian semua biaya domestics maka kami perlutau data barang sbb,
    Paking List + Alamat jelas untuk pengambilan barang & Alamat jelas Bongkar barang.

    Berikut Attecment terlampir
    Kami menerima barang2 seperti Alkohol, Kimia, tetapi kimia yang ada disertai MSDS (Material Safety Data Sheet).

    Untuk keterangan lebih lanjut silah kan hubungi kami di nomor ( 021) 8549-5217 Hp.081905595199

    Best Regards,

    Jhony Wijaya
    Detp. Exim
    = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = = =
    PT.CITRA SENTOSA PERKASA
    Jl. Matraman Raya No 7.Jakarta 13140 INDONESIA
    Phone: 021 85495217 ( Hunting ) Fax: 021 85495227
    Email : pt.citralogistics@yahoo.co.id,pt.citrasentosaperkasa@yahoo.co.id
    pt.citralogistics@gmail.com, jhony.cspcargo@gmail.com, pt.citrasentosaperkasa@gmail.com, jhony.csplogistics@gmail.com
    Website : www.citralogistics.com

    BalasHapus
  2. tujuan pembuatan silver queen apa sih??

    BalasHapus
  3. Kami punya truk pendingin thermoking untuk mengirim brangan dengan aman dan cepat
    No hp 085276899959
    081280866748
    Pin bbm D088B948

    BalasHapus
  4. Kami punya truk pendingin thermoking untuk mengirim brangan dengan aman dan cepat
    No hp 085276899959
    081280866748
    Pin bbm D088B948

    BalasHapus
  5. www.ompoker.com
    mainkan game hanya disini

    BalasHapus
  6. How to Play Baccarat in Your Own Country - Wolverione
    The player who's deccasino trying to learn how to worrione play Baccarat or play the basic rules 바카라 사이트 for casinos will then get a look at the

    BalasHapus

- Copyright © 2013 Silver Queen - Gumi - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -